Keajaiban Dalam pertandingan Sepakbola
Assalamualaikum wr.wb kali ini saya akan memposting tentang 10 keajaiban
dalam dunia sepak bola . Dalam dunia sepak bola tidak ada yang namanya
tidak mungkin, apapun bisa terjadi , bahkan dalam sepak bola sering kali
hasil pertandingan bertolak belakang dengan statistik sehingga membuat
sejarah yang akan selalu dikenang sebagai sejarah KEAJAIBAN SEPAKBOLA .
Pemenang akan selalu berusaha walau dalam tertekan sekalipun.
Berikut 10 Keajaiban di pertandingan sepakbola :
1. Final Piala Dunia 1954, Bern Swiss.
Pertandingan ini merupakan inspirasi terhebat bagi sepak bola Jerman.
Final ini juluki ‘Miracle of Berne’. Jerman harus menghadapi Hungaria
yang merupakan negara terkuat sepak bola saat itu. Hungaria diperkuat
oleh legenda Feren Puscas, Sandor Kocsis, dan Nandor Hiderguti memiliki
rekor 30 pertandingan tak terkalahkan sebelum partai final, termasuk
membantai Jerman 8-3 dalam babak penyisihan.
Pertandingan baru berjalan 8 menit Hungaria sudah unggul 2-0, dan
sepertinya dengan mudah merebut piala Julis Rimet. Tapi kemenangan itu
tak bertahan lama. Hanya sepuluh menit berselang skor telah imbang, dan
enam menit sebelum bubaran Jerman membungkam Hungaria dan dunia dengan
menciptakan gol kemenangan lewat Helmuth Rahn sekaligus merebut piala
dunia untuk pertama kali.
Berangkat dari momen ini, timnas Jerman kemudian dijuluki Staying Power,
Mesin Diesel yang lambat panas. Tapi jangan pernah meremehkan Jerman.
Jerman adalah Jerman yang merupakan spesialis turnamen hingga kini.
2. Final Piala Dunia 1974, Munchen Jerman.
Dikenang sebagai pertandingan final piala dunia yang terhebat sepanjang
sejarah. Kembali melibatkan Jerman, dan kembali pula memperlihatkan
mental juara Jerman. Kali ini walaupun sebagai tuan rumah, Jerman harus
menantang Belanda, negara tetangga mereka yang banyak di jagokan untuk
menjuarai turnamen ini. Belanda hadir di final setelah melibas
negara-negara tangguh seperti Brasil, Argentina dengan permainan Tottal
Voettbal yang dimotori sang legenda hidup, Johan Cruffj.
Pertandingan baru berlangsung semenit dan belum ada seorang pemain
Jerman yang menyentuh bola, tapi Belanda sudah unggul berkat gol
penalti. Belanda mungkin lupa bahwa Jerman adalah negara yang tak pernah
menyerah, mereka pun akhirnya kalah berkat 2 gol Paul Breitner juga
melalui titik putih dan gol kemenangan oleh Gerd Muller. Jerman kemudian
juara piala dunia untuk kali kedua dibawah kapten dan legenda Jerman,
kaisar Franz Beckenbaeur.
3. Perempat Final Piala Dunia 1986, Azteca Meksiko.
Secara subyektif saya menilai inilah keajaiban terdahsyat yang pernah
terjadi di lapangan sepak bola. Pertandingan antara Argentina melawan
Inggris merupakan pertandingan terpanas dan tak mungkin terlupakan.
Apalagi pertandingan ini dikaitkan dengan isu politik kedua negara yang
bersitegang merebut Pulau Malvinas.
Nilai keajaiban itu adalah dua gol Maradona yang masih terus
diperbincangkan sampai saat ini. Gol pertama menggunakan tangannya yang
kemudian memberi julukan sendiri Gol Tangan Tuhan, dan gol kedua yang
oleh FIFA dianggap sebagai gol terbaik sepanjang sejarah. Maradona
melakukan slalom dari lapangan tengah dan melewati lima pemain Inggris
dan Kiper Peter Shilton.
Tidak perlu dijelaskan lagi partai ini. Tak terbantahkan ‘si Boncel’ membuat keajaiban yang mungkin tidak terulang lagi.
4. Final Liga Champion 1999, Barcelona Spanyol.
Final menghadirkan Manchester United dan Bayern Munchen di Stadion Camp
Nou dan dipimpin oleh wasit terbaik sepanjang sejarah, Pierluigi
Collina. Jujur saja saya bertaruh memilih Bayern Munchen.
MU datang ke Catalunya dengan kepercayaan tinggi setelah seminggu
sebelumnya berhasil meraih double winners di kompetisi domestik. Mereka
ingin melengkapinya dengan Trofi Champion. Pelatih Alex Ferguson
(setelah partai ini disebut Sir Alex) juga penasaran karena belum mampu
menaklukkan kompetisi bergengsi Eropa.
Saat saya dan seluruh pendukung Bayern telah bersiap-siap merayakan
kemenangan karena telah unggul 1-0 sampai menit 90, keajaiban itu datang
membungkam. MU mendapatkan dua tendangan sudut menit 91 dan 93 yang
dieksekusi David Becham dan berhasil dikonversi gol oleh Teddy Seringham
dan Ole Gunnar Solkjaer.
MU meraih Trebble Winner, tahun 1999 merupakan tahun terbaik MU. Dalam
Press Confrence, pelatih Ferguson memberikan inspirasi: “setiap manusia
mempunyai spirit dan dan spirit itu dapat membuat kita keluar dari
kesulitan apapun, asal kita mau mengakui dan menuruti daya spirit
tersebut.”
5. Semifinal Euro 2000, Amsterdam Belanda
Belanda ditantang Italia untuk memperebutkan satu tiket final. Belanda
sebagai tuan rumah maju kebabak final dengan meraih empat kemenangan
secara meyakinkan. Sedangkan Italia ke semifinal berkat aksi yang
sebenarnya biasa saja. Italia kali sama sekali tidak di unggulkan dan
diprediksi bakal angkat koper besok pagi.
Menit 20, Italia sudah harus bermain 10 orang melawan Belanda yang
didukung 50.000 suporternya yang mengorangekan Amsterdam Arena. 90 menit
waktu normal Belanda menggempur habis-habisan gerendel Italia yang
dikomando oleh Paolo Maldini. Saya juga heran tak satupun bola yang
berkenan masuk ke gawang Italia yang dikawal Francesco Toldo, sekalipun
mendapat tendangan penalti.
Extra time saya kira cukup menamatkan perlawanan Italia. Dan ternyata
keliru, meski terus mengepung dan kembali mendapatkan hadiah tendangan
penalti, jala Italia tetap tak terkoyak, seperti ada malaikat kecil yang
menjaganya.
Dan akhirnya inilah hukuman buat Belanda. Mereka kalah secara
menyakitkan melalui adu penalti yang memang sangat dinantikan oleh kubu
Azzury. Dari 4 algojo Belanda hanya satu yang menembus gawang, bahkan
tendangan Japp Stam melambung tinggi sampai keluar stadion, orang-orang
belanda berkomentar bola tersebut sampai ke Rotterdam, tempat partai
final. Sedangkan tendangan chip penalti Totty menjadi inspirasi.
6. Keajaiban Korsel Piala Dunia 2002
Bersama Jepang, Korsel merupakan Host World Cup 2002. Korsel selama
menjalani pertandingan piala dunia tak sekalipun meraih kemenangan. Tapi
lihatlah aksi mereka pada saat menjadi tuan rumah. Korsel yang dilatih
Meneer Hiddink menjadi fenomena WC 2002. Mereka tampil sebagai
semifinalis dengan mengalahkan empat negara kuat Eropa: Polandia,
Portugal, Italia, dan Spanyol.
Terlepas banyaknya tudingan curang selaku tuan rumah, Korsel memang
menampilkan sepakbola menyerang yang mengibur. Para pemain juga tak
pernah menyerah dan membuat publik sepak bola dunia heran bagaimana
kekuatan fisik pemain-pemain Korsel yang seolah melebihi batas kemampuan
fisik manusia.
Portugal dibuat pulang lebih cepat, Italy sibuk menyalahkan wasit Byron
Moreno sebagai dalih kekalahannya, dan juga Spanyol dibuat tak berdaya
dipermalukan Korsel yang kadang dengan mudah mereka kalahkan.
Sontak seluruh warga korsel bersatu dan mangaku bangga sebagai warga negara Korsel. Kapan ya Indonesia bisa seperti Korsel.
7. Final Liga Champion 2005, Istanbul Turki.
Dan ini keajaiban yang gue suka , soalnya ini club favorite gue hehe
. AC Milan telah unggul 3-0 dibabak pertama dan telah merayakan
kemenangan ini di ruang ganti seakan meraka lupa masih ada 45 menit yang
mereka harus mainkan.
Kubu Liverpool mendengar perayaan tersebut dan mereka bertekad kalaupun
harus kalah malam ini harus secara terhormat, mereka sadar butuh
keajaiban untuk mengejar defisit tiga gol dalam partai sekelas Final LC
melawan tim berpengalaman sehebat AC Milan.
Tuhan memberikan keajaiban bagi mereka yang terus berusaha. Dipimpin
oleh Stevie G, dalam 15 menit babak kedua Liverpool telah berhasil
meyamakan skor berkat gol Gerrad, Smicer, dan Xabi Alonso walaupun
sempat di tahan terlebih dahulu oleh Dida . Liverpool menang 3-2 lewat
adu penalti. Salah satu partai final LC paling dramatis sepanjang
sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar